Pages

Sabtu, 11 Desember 2010

"BUAT APA SEDIH???"


BUAT APA SEDIH?

Beberapa hari ini Indonesia dipenuhi gejala yang aneh: nggak ketulunga. Berita-berita aneh di media menceritakn gejala aneh ini dan sepertinya gejala aneh ini menular, lho. Hampir setiap hari ada saja orang (saudara-saudara kita) yang bunuh diri  atau membunuh yang lainnya. Motofnya sangat sederhana, ada yang karena nggak pede, ada yang karena merasa kesepian, dan ada juga yang karena bingung mesti melakukan apa.

Sukabumi menjadi saksi gejala aneh ini. Seorang anak merasa sumpek dan nggak punya jalan keluar kecuali mengakhiri hidupnya. Dia naik ke atas kubah masjid, mencopot replica “Allah” yang biasa nangkring di atas kubah, seraya meloncat ke bwah smabil berteriak, “ Allahu Akbar!” Subhanallah, dia nyangkut di atap rumah yang berdekaan dengan tetangga masjid itu. Mukanya sobek dan beruntung dia tidak tewas. Ini benar-benar aneh bin ganjil. Ada orang yang bunuh diri dengan mengucapkan “Allahu Akbar!”.

Kasusu kain tentulah amat banyak, semuanya memiliki motif yang sama. Meraka merasa nggak bisa menghadapai hidup yang semakin hari semakin susah saja. Mungkin saja ia sendirian menghadapai hidup, ia nggak punya teman untuk curhat, nggak puunya hobi tertentu yang membuat ia melupakan segala kesedihannya, dan nggak punya orang yang  dicintai sehingga tanpa piker panjang rela mengakhiri hidupnya.

Kita patut berlindung kepada Allah agar gejala aneh ini nggak menular pada pikiran kita. Dan Allah sudah memberipetunjuk atau jawabannya dalam Alqur’an, yaitu kita nggak boleh bersedih. La Takhaf wa La tahzan Innallaha ma’ana: “ Jangan takut dan jangan bersedih sesungguhya Allah terus menerus mendampingi kita semua “ Allha sungguh-sungguh hadir di sekeliling kita, nggak sekejap pun membiarkan kita berada dalam kesusahan dan kesdihan. Asal kita percaya, Allha akan memebrikan kejaiban-Nya kepada kita sehingga kita nggak dijangkiti penyakit paling konyol, yaitu bunuh diri.

Jangan bersedih karena segala kesusahan adalah carAlla agar kta tambah dewasa, tambah kuat, dan tambah menghargai hidup. Segala yang mudah didapatkan akan mudah pula menghilang, raib entah keman. Sebaliknya, segala yang susah, akan susah juga hilang; ia kan tetap ada. Kalua kita mau belajar pada durian, kita segera akan tahu bahwa buah-buahan yang seram (lihat saja durinya) dan susah sibukanya ternyata meiliki buah –buahan yang mudah dimakan, buahnya kurang lezat.

Maka, belajralah berbahagia dalam menghadapi segala macam kesusahan. Percayalah, Allah sanagt syang kepada kita, Allah tak mau kita mengalami kesenangan sesaat yang setelah itu ditepa badai kesusahan seumur hidup. Percaya dan berbaik sangakalah kepada Allah karena kalau kita berburuk sangka niscaya akan membuat hidup semakin susah dan ruwet.

Ada satu cara lain yang bisa kita lakukan, yaitu lihatlah penderitaan saudara-saudara kita di Sidoarjo, Pangandaran, atau di Aceh. Kalu kita hanyanggak punya teman atau diledeki orang lain, atau memiliki orang tua miskin, lihatlah mereka di Sidoarjo; mereka kehilangan rumah, kehilangan teman, kehilangan tempat bermain, kehilangan tempat-tempat yang indah; mereka kehilangan semuanya. Jadi kalaudibandingakan dnegan mereka; kita maish memiliki secuil kebahagiaan; maka nggak ada alasan untuk bersedih.

So, buat apa sedih? Sedih itu ngak ada gunanya; begitu ujar sebuah lagu yang sering dinyanyikan anak-anak Premuka. Kini kita bisa melagukannya lagi dengan sepenuh hati. Apabila sedih nggak ada gunanya, buat apa sedih? Apabila sedih nggak mengubah masalah menjadi berkah, buat apa sedih ? Jika sedih justru membuat diri semakin ngak percaya terhadap siapapun, buat apa sedih.

0 komentar on ""BUAT APA SEDIH???""

Posting Komentar

"BUAT APA SEDIH???"

BUAT APA SEDIH?

Beberapa hari ini Indonesia dipenuhi gejala yang aneh: nggak ketulunga. Berita-berita aneh di media menceritakn gejala aneh ini dan sepertinya gejala aneh ini menular, lho. Hampir setiap hari ada saja orang (saudara-saudara kita) yang bunuh diri  atau membunuh yang lainnya. Motofnya sangat sederhana, ada yang karena nggak pede, ada yang karena merasa kesepian, dan ada juga yang karena bingung mesti melakukan apa.

Sukabumi menjadi saksi gejala aneh ini. Seorang anak merasa sumpek dan nggak punya jalan keluar kecuali mengakhiri hidupnya. Dia naik ke atas kubah masjid, mencopot replica “Allah” yang biasa nangkring di atas kubah, seraya meloncat ke bwah smabil berteriak, “ Allahu Akbar!” Subhanallah, dia nyangkut di atap rumah yang berdekaan dengan tetangga masjid itu. Mukanya sobek dan beruntung dia tidak tewas. Ini benar-benar aneh bin ganjil. Ada orang yang bunuh diri dengan mengucapkan “Allahu Akbar!”.

Kasusu kain tentulah amat banyak, semuanya memiliki motif yang sama. Meraka merasa nggak bisa menghadapai hidup yang semakin hari semakin susah saja. Mungkin saja ia sendirian menghadapai hidup, ia nggak punya teman untuk curhat, nggak puunya hobi tertentu yang membuat ia melupakan segala kesedihannya, dan nggak punya orang yang  dicintai sehingga tanpa piker panjang rela mengakhiri hidupnya.

Kita patut berlindung kepada Allah agar gejala aneh ini nggak menular pada pikiran kita. Dan Allah sudah memberipetunjuk atau jawabannya dalam Alqur’an, yaitu kita nggak boleh bersedih. La Takhaf wa La tahzan Innallaha ma’ana: “ Jangan takut dan jangan bersedih sesungguhya Allah terus menerus mendampingi kita semua “ Allha sungguh-sungguh hadir di sekeliling kita, nggak sekejap pun membiarkan kita berada dalam kesusahan dan kesdihan. Asal kita percaya, Allha akan memebrikan kejaiban-Nya kepada kita sehingga kita nggak dijangkiti penyakit paling konyol, yaitu bunuh diri.

Jangan bersedih karena segala kesusahan adalah carAlla agar kta tambah dewasa, tambah kuat, dan tambah menghargai hidup. Segala yang mudah didapatkan akan mudah pula menghilang, raib entah keman. Sebaliknya, segala yang susah, akan susah juga hilang; ia kan tetap ada. Kalua kita mau belajar pada durian, kita segera akan tahu bahwa buah-buahan yang seram (lihat saja durinya) dan susah sibukanya ternyata meiliki buah –buahan yang mudah dimakan, buahnya kurang lezat.

Maka, belajralah berbahagia dalam menghadapi segala macam kesusahan. Percayalah, Allah sanagt syang kepada kita, Allah tak mau kita mengalami kesenangan sesaat yang setelah itu ditepa badai kesusahan seumur hidup. Percaya dan berbaik sangakalah kepada Allah karena kalau kita berburuk sangka niscaya akan membuat hidup semakin susah dan ruwet.

Ada satu cara lain yang bisa kita lakukan, yaitu lihatlah penderitaan saudara-saudara kita di Sidoarjo, Pangandaran, atau di Aceh. Kalu kita hanyanggak punya teman atau diledeki orang lain, atau memiliki orang tua miskin, lihatlah mereka di Sidoarjo; mereka kehilangan rumah, kehilangan teman, kehilangan tempat bermain, kehilangan tempat-tempat yang indah; mereka kehilangan semuanya. Jadi kalaudibandingakan dnegan mereka; kita maish memiliki secuil kebahagiaan; maka nggak ada alasan untuk bersedih.

So, buat apa sedih? Sedih itu ngak ada gunanya; begitu ujar sebuah lagu yang sering dinyanyikan anak-anak Premuka. Kini kita bisa melagukannya lagi dengan sepenuh hati. Apabila sedih nggak ada gunanya, buat apa sedih? Apabila sedih nggak mengubah masalah menjadi berkah, buat apa sedih ? Jika sedih justru membuat diri semakin ngak percaya terhadap siapapun, buat apa sedih.

0 Response to ""BUAT APA SEDIH???""

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pisces's Clock

Followers

Followers

polling,,,


 

for teens Copyright 2008 Fashionholic Designed by Ipiet Templates Supported by Tadpole's Notez